arahalinformacion.com

arahalinformacion.com

Berawal 2 Tetangga Tak Akur, Warga di Gabusan Blora Menembok Jalan

Blora – Viral di media sosial permasalahan dua tetangga yang tak akur hingga warga menembok akses jalan. Peristiwa itu terjadi di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora. terlihat warga kompak menutup jalan dengan cara menembok. Tampak mereka bergotong royong mengaduk semen dan pasir. Ada pula yang menyusun tumpukan batu.

“Telah dilakukan penutupan jalan karena ruwet, ruwet. Warga Gabusan pada kompak menutup jalan. Uripe menungso kudu ngapiki menungso liyane’ (hidupnya manusia harus baik dengan manusia lainnya, red),” ucap perekam dalam Bahasa Jawa.

Saat dimintai konfirmasi, Kapolsek Jati AKP Subardi mengatakan bahwa peristiwa terjadi pada Sabtu (11/5/2024) di lorong Dukuh Gabusan RT 02 RW 10, Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Blora. Diawali dari perseteruan antara warga bernama Suparman (60) dan Ngadiyo (56) yang saling menyinggung dengan kata-kata mengejek cacat fisik.

Subardi melanjutkan, Suparman kemudian menutup akses jalan dengan alasan tanah tersebut merupakan miliknya. Jalan yang ditutup merupakan jalan atau lorong di samping rumahnya yang memiliki akses ke belakang rumahnya yang terdapat pula tanah milik Ngadiyo.

“Selanjutnya lorong tersebut ditutup menggunakan fondasi batu kumbung dengan alasan tanah lorong tersebut diakui milik Suparman,” terang Subardi.

Pihak Pemerintah Desa (Pemdes) sempat melakukan mediasi lantaran jalan atau lorong tersebut masuk dalam tanah desa yang digunakan SD. Pemdes juga mengarahkan Suparman untuk ke BPN Blora dengan maksud ukur ulang. Namun, Suparman tak melakukannya.

“Hari Sabtu (11/5) sekitar pukul 15.00 Suparman tidak ke BPN malah membuat fondasi dengan batu kumbung. Perangkat desa bersama Bhabinkamtibmas dan Babinsa memediasi untuk dibongkar tetapi ditolak oleh saudara Suparman,” jelasnya.

Warga pun merasa geram atas ulah Suparman hingga akhirnya warga juga melakukan hal yang sama. Warga menutup akses jalan yang menuju rumah Suparman dari sisi kanan dan kiri.

“Hingga warga sekitar yang berkumpul merasa emosi juga melakukan pemblokiran/penutupan jalan akses yang masuk depan rumah Suparman dari sebelah kanan dan kiri denganfondasi watu kumbung,” ucap Subardi.

Polsek Jati bersama perangkat desa akhirnya turun tangan memberikan masukan kepada Suparman. Akhirnya dengan kesadaran diri Suparman membongkar fondasi tersebut dan warga pun juga turut membongkar fondasi mereka.

“Suparman dengan kesadaran sendiri membongkar fondasi batu kumbung masuk lorong tersebut. Dan warga secara spontan melihat fondasi lorong sudah dibongkar pihak warga gotong royong membongkar kembali fondasi depan rumah Suparman samping kanan dan kirinya,” lanjutnya.

Setelah kejadian itu, pihak keluarga Suparman berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Pihak keluarga juga enggan untuk ke BPN Blora lantaran sudah mendapat penjelasan dari anggota Polsek Jati.

Sementara itu, menurut perangkat desa bernama Ratno, masalah tersebut bermula dari sengketa tanah. Kemudian masalah merembet ke tanah milik desa.

“Berawal dari masalah sengketa batas dengan tetangganya kemudian melebar ke tanah desa,” ungkap Ratno saat dimintai konfirmasi.

Dia menjelaskan jalan yang dimaksud merupakan jalan akses warga beraktivitas. Terdapat gedung SD yang berdiri di atas tanah milik desa, menyisakan tanah yang digunakan untuk fasilitas jalan. Jalan itu diklaim oleh Suparman.

“Tanah milik desa itu waktu membangun kan disisakan, ke depan nanti buat akses jalan warga. Tanah desa itu diklaim oleh warga tersebut,” jelas Ratno.

“Itu kan akses untuk masyarakat, untuk umum. Jadinya ya masyarakat dengar, warga dengar, akhirnya pada marah. Awalnya kita juga tidak tahu konflik itu,” lanjutnya.

Namun kini masalah sudah dapat diselesaikan berkat bantuan pihak pemerintah desa hingga kepolisian. Di hari yang sama, para warga juga telah membongkar tembok yang memblokade jalan.

“Hari itu juga selesai, sudah kondusif. Sudah dibuka lagi oleh lingkungan (warga). Hari itu juga sudah dibuka lagi pemblokiran itu. Berkat mediasi Pak Kades, Polsek, Koramil, warga lingkungan sudah kondusif,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *